Skip to main content

Hadiah Dari Abah

Oleh: Adhy SuryadiPada: Desember 27, 2019

Hadiah Dari Abah

"Halo... asalamualaikum...." terdengar seseorang berbicara ketika henpon diangkat emak.

"Waalaikumsalam... iya...."

"Ini abah?" emak balik nanya sama seseorang di sana.

"Iya mak... ini abah... masa udah lupa sama suara abah...."

"Takutnya orang yang mau nipu...." kata emak sambil nyengir. Ternyata yang menelepon adalah abah, bapaknya Otoy.

"Mak... kebetulan akhir tahun ini abah dikasih libur 2 minggu sama bos." kata abah.

"Jadi bisa pulang buat tahun baruan di kampung." lanjutnya kemudian.

"Alhamdulillah..." timpal emak, tampak mukanya bahagia mengetahui suaminya akan pulang.

Bapak Otoy namanya Husin, emak dan Otoy memanggilnya abah. Dia bekerja di kota sebagai sopir pribadi, pulangnya tidak tentu kadang setahun hanya 2 kali.

"Bilangin sama Otoy, abah pulang hari ini."

"Iya nanti disampein, masih tidur tuh... mentang-mentang libur kali...."

"Udah dulu ya mak... mau siap-siap." terdengar abah menyudahi pembicaraannya di telpon.

"Asalamualaikum..."

"Waalaikumsalam..." lalu telponnya dimatikan sama emak, didekapnya di dada. Tampak senyuman tersungging di bibirnya.

"Bruuukkk... gubraakkkk...." tiba-tiba suasana dikejutkan oleh suara ribut dari dalam kamar.

"Apa itu....!" seru emak kaget sambil berlari ke arah suara.

Tampak si Otoy tengah terlentang di lantai sambil memegang keningnya.

"Otoy... Otoy.... kebiasaan kamu kalau bangun tidur nabrak pintu..." kata emak sambil geleng-geleng kepala dan terlihat menahan tawa.

"Tadi Otoy denger suara abah nelpon... jadi Otoy buru-buru bangun..."

"Ooohh... iya... tadi abah nelpon, katanya mau pulang hari ini...." terang emak.

"Apa mak? Abah mau pulang? Horeeee...." si Otoy langsung bangun dan jingkrak-jingkrak kegirangan.

Emak hanya tersenyum melihat tingkah polah anaknya.

★★★★★

Terdengar suara motor memasuki pekarangan rumah, emak dan Otoy yang dari tadi sudah menunggu kedatangan abah langsung keluar rumah.

Tampak abah turun dari boncengan mang Dudung, seorang ojeng pangkalan di kampung Otoy.

"Abaaahhh..." seru Otoy sambil berlari ke arah abah, lalu mendekapnya.

"Iya Toy..." kata abah sambil kemudian balik memeluk Otoy.

Emak tersenyum melihat itu, tampak matanya berkaca-kaca. Maklum tahun ini abah baru pulang hari ini, jadi keduanya sangat kangen sama abah.

Otoy menuntun abahnya menuju rumah, siang itu Otoy terlihat sangat bahagia.

"Apa kabar mak?" tanya abah sesampainya di depan emak, kemudian memeluknya. Kemudian ketiganya memasuki rumah, Otoy terus memegangi tangan abahnya.

Ketiganya duduk di tengah rumah, beralaskan karpet pemberian majikan abah tahun lalu. Ketiganya tampak bahagia saling bercerita melepas kerinduan.

"Abah... mana hadiah buat Otoy?" tiba-tiba Otoy berkata setelah mendengarkan cerita abah selama bekerja di kota.

"Kan sekarang abah sudah pulang, nah itu kan hadian buat emak..."

"Nah sekarang mana hadiah buat Otoy?"

Mendengar kata-kata anaknya begitu, keduanya tampak melongo... tapi kemudian keduanya terus tertawa terpingkal-pingkal.

"Otoy... Otoy...." kata abah sambil mengelus-elus kepala anaknya yang sedari tadi nempel terus di sampingnya.

"Buat Otoy, nanti ada hadiah spesial dari abah ya..."

"Wah... bener bah? Asiiikkk...." Otoy langsung berdiri menari berjingkrak-jingkrak.

Keduanya kembali tertawa terpingkal-pingkal melihat kelakuan Otoy.

Otoy... Otoy....

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar