Skip to main content

Negeri Antah Berantah

Oleh: Adhy SuryadiPada: Mei 20, 2020

Negeri Antah Berantah

"Alkisah tersebutlah sebuah negeri antah berantah yang dipimpin oleh seorang raja."

Begitulah nenek setiap kali mengawali sebuah dongeng ketika menjelang malam menemaniku sebelum tidur.

Suatu ketika aku bertanya pada nenek mengenai negeri antah berantah yang selalu nenek sebut di setiap dongengnya.

"Nek, negeri antah berantah itu seperti apa sih?" tanyaku dengan penuh rasa penasaran sambil menatap muka nenekku.

"Begini cucuku..." kata nenek sambil mengelus-elus rambutku.

"Penguasa dan para pejabat di negeri antah berantah itu adalah orang-orang bodoh yang merasa dirinya pintar. Sehingga mereka selalu membodohi rakyatnya yang mereka anggap bodoh." kata nenek sambil menelan ludah untuk membasahi tenggorokannya yang kering. Matanya menatap ke luar jendela kamar yang dibiarkan terbuka. Suara jangkrik terdengar nyaring dibawa hembusan angin malam.

"Kehidupan di negeri antah berantah kacau balau. Korupsi, hoax, dan perundungan sudah menjadi tradisi. Rakyatnya dipaksa tertawa dengan dagelan-dagelan yang tidak lucu. Pengadilan bagaikan sebuah panggung sandiwara, yang miskin pasti salah dan yang kaya bisa berbuat seenaknya." lanjut nenek sambil matanya menatap langit di luar jendela kamar seakan-akan ingin menembus kegelapan malam. Suara jangkrik sudah tidak terdengar, diganti oleh suara gemericik air hujan yang mulai turun.

"Seram amat ya nek hidup di negeri antah berantah itu." timpalku sambil membetulkan posisi tidurku.

Suara hujan makin deras terdengar, memaksaku untuk menutup kelopak mataku. Aku terus bertahan untuk membuka mata, namun apa daya Sang Kantuk sudah menduduki singgasananya.

Itulah sekelumit kenangan yang masih kuingat saat kecil bersama nenekku.

Namun sayang, sampai nenek wafat, beliau tidak sempat menjelaskan keberadaan negeri antah berantah itu.

Apakah negeri seperti itu benar-benar ada, atau benar-benar hanya ada di dalam dongeng?

Hanya neneklah yang tahu....

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar